Thursday, January 6, 2011

seimbang

aku berdiri. merapat ke dinding jendela bus abu-abu. buatan korea.
tiada space untuk berdiri. seberangku seorang cowok , berperawakan besar, asyik memainkan bb sambil kuintip sedikit sedang memandangi foto cewek cantik, bergaya kosmopolitan, bermata soft lens, lengkap dengan tanktop , cantik tentunya. seberangku seorang pria muda kerepotan memegangi tasnya. Bolak balik menaruh tas di bawah , balik lagi diangkat, duh ribet ya pak? akhirnya diputuskan tas selempang yang besar itu di belakang kursi . Pas dibelakangku seorang mbak-mbak , muda, imut dan cantik. Untuk mbak2, males banget kalo cowok. Aku terus merapat.

Halte demi halte, roti bakar bandungku terus bergerak menaik dan menurunkan penumpang. eits turun? salah deh, ini tambah terus isi selainya, macam2 aroma kalau pagi, tapi setidaknya ga smelly keti. hihihihi. Penumpang semakin sesak, aku terjepit mepet ke jendela. sebuah tangan melintas di depanku. Seorang bapak, tangannya yang satu memegang tiang, yang satu bersandar di jedelaku. menahan beban. untuk sebuah keseimbangan.


teringat aku konsep kesimbangan.
manusia berusaha menahan beban agar tidak jauh ,
agar seimbang
demikian juga manusia.

ada pria wanita
ada kebutuhan fisik, ada kebutuhan batin
ada ibu rohani ada bapak jasmani (hehe jangan terlalu serius bacanya ya booo)

ada positif ada negatif


semua berlawanan
tapi saling melengkapi
ada pahala ada dossa



cuma memang hidup itu butuh seimbang.
yin yang
hitam putih

makanya biar ga jatuh , tetep perlu sesuatu untuk menahan agar tetap seimbang.

sama kayak tangan yang melintas di depan wajahku.
si bapak terpaksa menahan jendela agar ga jatuh.

saya juga. berusaha mencari sesuatu untuk bertahan dalam keseimbangan


bekerja. agar seimbang
berusaha agar seimbang




banyak hal ajib di bus roti bakar bandung asli korea,yang asyik dituliskan

No comments:

Post a Comment